Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ppkm Level 3 Nataru Batal, Jubir Luhut: Tetap Ada Beberapa Pengetatan

Tuesday, December 7, 2021 | 7:48:00 AM WIB Last Updated 2021-12-07T19:17:21Z
Juru bicara Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi
Juru bicara Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi (Screenshot YouTube Setpres)

Jakarta -

Pemerintah sentra membatalkan penerapan PPKM level 3 selama Natal dan tahun gres 2020 (Nataru) di semua daerah. Juru bicara (jubir) Menko Marves Luhut Binsar Pandjaiatan, Jodi Mahardi, menyebut peniadaan PPKM level 3 selama Nataru tak menyamaratakan semua wilayah.

"Betul pemerintah tidak akan menerapkan level 3 pada periode Natal dan tahun gres nanti, tetapi kebijakan PPKM pada masa Nataru akan dibentuk lebih sepadan dengan dibarengi dengan testing dan tracing yang tetap akan digencarkan," kata Jodi dalam keterangannya dari video yang diterima, Selasa (7/12/2021).

"Merespons tersebut, penanganan yang telah cukup, pemerintah menentukan menghasilkan kebijakan yang lebih sepadan dengan tidak menyamaratakan perlakukan di semua wilayah menjelang Natal dan tahun baru," imbuhnya.

Selama Nataru, pemerintah tetap melalukan pemantauan dan pengawasan. Selain itu juga, peniadaan PPKM level 3 selama Nataru bukan memiliki arti tak ada pengetatan.

"Penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen suasana pandemik sesuai yang berlaku dikala ini, tetapi pastinya dengan beberapa pengetatan," ujar Jodi.

Capaian vaksinasi di Jawa-Bali juga menjadi dasar pemerintah membatalkan PPKM level 3 selama Nataru. Capaian vaksinasi di Jawa-Bali terbilang cukup baik.

"Keputusan ini juga didasarkan pada capain vaksinasi porsi satu di Jawa-Bali yang telah meraih 76 persen dan porsi dua yang telah mendekati 56 persen. Vaksinasi akan terus digenjot sampai dikala ini telah meraih 64 persen dan 42 persen untuk porsi satu dan dua di Jawa-Bali," ucapnya.

"Sebagai perbandingan, belum ada penduduk Indonesia yang divaksinasi pada periode Nataru tahun lalu, hasil survei juga mengobrol juga bahwa penduduk Indonesia telah memiliki antibodi COVID-19," imbuhnya.

close