Surabaya -
Penerapan PPKM Level 3 di saat Natal dan tahun gres (Nataru) batal diberlakukan. Meski dibatalkan, Kota Surabaya tetap melaksanakan persiapan agar tak ada lonjakan problem COVID-19 pasca-Nataru.
Wali Kota Surabaya Eri cahyadi menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan Forkopimda Surabaya untuk mengantisipasi lonjakan kasus.
"Tadi kan gres diumumkan toh, nanti kita koordinasikan dengan pak kapolres, dengan seluruh jajaran forkompimda Kota Surabaya bagaimana persiapan ke depan kita waktu Nataru," kata Eri terhadap wartawan di Pasar Wonokromo, Selasa (7/12/2021).
Untuk persiapan dengan penutupan atau penyekatan, Eri menyerahkannya ke kepolisian yang ialah domainnya. Pemkot Surabaya akan gotong royong mengerjakan dengan Forkopimda.
"Kita akan kerjasama dengan forkompimda langkah apa yang diambil polres, langkah apa yang hendak diambil dandim sama danramil nanti. Apa yang hendak dijalankan oleh pemerintah kota, pokoke podo-podo lah," jelasnya.
Untuk problem COVID-19 di Surabaya sendiri masih naik turun. Eri menyebut, problem di sekarang ini ada 11 dari sebelumnya 8 orang.
"Alhamdullilah dari 3,2 juta penduduk Surabaya, hari sebelumnya ada 8 kasus, tanggal 6 Desember ada 11. Pokokny Suroboyo iku 11, mudun maneh 7, mundak maneh 8 (naik turun)," pungkasnya.
Berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id problem aktif per 6 Desember 2021 ada 11 problem dari total komulatif 66.989 orang. Sembuh ada 64.423 orang, suspek 4 dan probable 2.
