Jebakan Utang China, Indonesia Mesti Waspada
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Inggris (MI6) Richard Moore, memperingatkan soal "jebakan utang dan jebakan data" dari China. Moore yang dikenal sebagai "C" menyebut, jebakan dari China tersebut dapat mengancam kedaulatan. Dia pun merekomendasikan tindakan defensif.
Menurut Moore, China memiliki kapasitas untuk menghimpun data dari seluruh dunia dan menggunakan uang untuk menciptakan orang lain tertarik. Saat negara mengizinkan negara lain untuk mengakses data penting ihwal masyarakat dalam negeri, perlahan, negara tersebut akan kehilangan kedaulatannya.
Mohammad Faisal sebagaiDirektur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) menganggap, jebakan utang yang dimaksud ialah penyerahan pengelolaan aset terhadap China karena gagal mengeluarkan uang utang. Sehingga, ia menyebut kasus serupa itu belum terjadi di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pada 2019 lalu sempat meyakini bahwa Indonesia dapat terhindar dari jebakan utang China. "Kita tidak melakukan kesepakatanG to G (antar pemerintah). Skema B to B (antar badan perjuangan) itu sangat bagus untuk meminimalisir resiko jebakan ini," kata Luhut pada 26 April 2019, dikutip dari situs resmi Kemenko Marves.